SOLOK – Dalam rangka memperingati dan mempromosikan pariwisata, budaya, dan kuliner khas daerah, Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menggelar acara Napak Tilas Tour de Singkarak (TdS) di Pesanggrahan Danau Singkarak pada Minggu, 4 Agustus 2024. Acara ini menghidupkan kembali semangat Tour de Singkarak yang selama beberapa tahun terakhir tertunda akibat pandemi.
Sebelum acara Napak Tilas ini, pada tanggal 3 Agustus telah diadakan Malam Puncak Galanggang Arang WTBOS dan Festival Tari Piriang Tradisi yang menampilkan tari piriang dari seluruh nagari di Kabupaten Solok, sebagai bagian dari rangkaian festival seni dan budaya.
Baca juga:
Nagari Pariangan, Indahnya Desaku
|
Kegiatan Napak Tilas diisi dengan Gowes Sepeda yang dimulai dari Pesanggrahan Danau Singkarak menuju Nagari Tikalak dan berakhir di Lereng Green View Nagari Tanjung Alai. Lebih dari 2.500 peserta dari 207 komunitas sepeda di Sumatera Barat dan sekitarnya ikut serta, menunjukkan antusiasme besar masyarakat dalam mendukung acara ini.
Selain bersepeda, acara ini juga diramaikan dengan pembagian doorprize, dengan hadiah utama berupa 100 unit sepeda, serta hadiah menarik lainnya seperti televisi, kompor gas, dan berbagai hadiah unik lainnya yang memeriahkan suasana.
Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya Napak Tilas Tour de Singkarak ini. Menurutnya, acara ini tidak hanya menumbuhkan semangat olahraga tetapi juga mempromosikan keindahan pariwisata, kebudayaan, dan kuliner khas Kabupaten Solok. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal dari kembalinya event internasional Tour de Singkarak ke Sumatera Barat.
“Harapan kita, dengan diadakannya napak tilas ini, insyaAllah tahun depan kita bisa melaksanakan kembali Tour de Singkarak yang sesungguhnya, ” ujar Epyardi.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Medison, S.Sos, M.Si, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, SP, para staf ahli, asisten, kepala OPD, serta perwakilan BUMN dan BUMD. Kehadiran para pemangku kepentingan ini memperkuat komitmen Kabupaten Solok dalam memajukan pariwisata dan budaya daerah.